Anggaran BKPM Harus Mampu Tingkatkan Investasi

12-07-2011 / KOMISI VI

 

DPR mendesak Anggaran BKPM dapat berkorelasi dengan peningkatan investasi berbagai sektor di Indonesia. "Anggaran BKPM itu harus berkorelasi dengan peningkatan investasi berkisar Rp. 2000 triliun," jelas Wakil Ketua Komisi VI Nurdin Tampubolon seusai RDP dengan Sestama BKPM Anhar Adel di Gedung Nusantara I, Senin malam, (11/7).

Menurutnya, pencapaian anggaran masih tergolong sangat kecil dalam mendorong investasi di Indonesia.  "Yang utama yaitu  bagaimana pemanfaatan secara efisien anggaran tersebut dalam peningkatan infrastruktur sehingga investor tertarik untuk menanamkan modalnya," jelasnya.

Dia menambahkan,  fokus utama harus diarahkan kepada investor dalam negeri sementara luar negeri hanya pelengkap saja. "Pekerjaan proyek dalam negeri jangan diprioritaskan kepada investor luar tetapi diberikan dalam negeri,"lanjutnya.

Dalam RDP tersebut, Komisi VI menyetujui usulan Pagu APBN-P 2011 BKPM sebesar Rp.203,8 milyar dan realokasi penghematan anggaran nya sebesar Rp.36,514 milyar. (si/as)/foto:iw/parle.

BERITA TERKAIT
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...
Legislator Kritik PLN yang Utang 156 M Setiap Hari
05-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal lonjakan utang PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau...